.
.
.
on playing: Can't Help Falling in Love- Elvis Presly
Time: 08.00
___ Seperti Lail dan Esok__
“Lail, aku tidak bisa memaksamu membatalkan terapi ini, aku mengerti kenapa kamu melakukannya.Tapi izinkan aku menjelaskan dampaknya untuk terakhir kali.
Sekali mesin modifikasi ingatan dijalankan, maka seluruh benang berwarna merah di saraf otakmmu akan dihapus.
Kamu akan menghapus semuanya, Nak. Kamu bahkan tidak akan ingat lagi siapa Esok.
Dihapus begitu saja. Setiap kali kamu melihat fotonya di televisi, wajahnya di buku-buku, kamu tidak akan mengenalnya lagi.
Tidak akan ada kenangan yang tersisa. Apakah kamu paham dampak tersebut dan siap menerimanya?”
Lail mengangguk pelan.
Elijah mengembuskan napas. “Baik. Tapi izinkan aku menyampaikan ini, Lail. Anggap saja aku ibumu. Seorang ibu yang akan memberikan nasihat terakhir kali.”
Elijah diam sejenak, mendongak.
“Ratusan orang pernah berada di ruangan ini. Meminta agar semua kenangan mereka dihapus.
Tetapi sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya.
Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.”
(TereLiye, Hujan)
-Menghapus benang merah
Seharusnya memang tak boleh begitu
Bukankah kecewa dan bahagia itu sahabat dekat?
Lalu kenapa jika benang merah itu kecewa, kita harus menghapusnya?
Bukankah bahagia akan kehilangan teman terbaiknya:")
Definisi bahagia itu sebenarnya apa?
(Paused)
.
.
Kenapa tiba tiba berbicara tentang bahagia?
Ada apa sebenarnya?
Sebenarnya hanya sekelebat lamunan saja,
Saya selalu berpikir bagaimana saya memaknai bahagia
Betapa selama ini saya mengabaikan kata bahagia dan selalu mendekap kata kecewa.
Yang ada di otak saya adalah bagaimana bahagia itu terjadi ketika definisi bahagia menurut saya telah saya terima
Tapi nyatanya memang tak penah ada kata cukup untuk bahagia.
.
.
Bahagia.
Memang tak akan pernah ada definisi yang tepat
Kadang bahagia juga enggan menyebut dirinya bahagia.
"Semangat Ges!"
"Hati-Hati, :)"
"Wis maem rung nduk? Kae ibuk wes masak gek di maem!"
Sebenarnya sesederhana itu,
Ungkapan perhatian, Keacuhan, bahkan hanya sebuah tatapan atau senyuman adalah kebahagiaan
Selama ini saya salah
Dulu saya menganggap, ketika saya menang lomba saya akan bahagia
Atau ketika suatu saat saya menjadi programmer yang sukses saya akan bahagia
Bahagia seeprti itu terlihat sulit.
Lalu Sekarang?
Ketika saya bisa duduk diam mengamati sekitar, tenggelam dalam pikiran sendiri, mengingat ingat hal yang menyenangkan,
menyedihkan, aneh atau memalukan;
atau ketika
Saya bisa menemukan lagu indie yang belum pernah saya dengar sebelumnya
atau ketika
Saya bisa berbicara, bertegur sapa atau hanya berbalas pesan dengan orang-orang terkasih saya
Hanya seperti itu misalnya, definisi bahagia menurut saya...
#30daystory
0 comments: