Sebagian orang rela menjadi malam,
yang hangatnya menemani saat sedang bersedih,
kemudian enyah tergantikan ketika pagi hadir menyapa dengan lebih indah.
yang hangatnya menemani saat sedang bersedih,
kemudian enyah tergantikan ketika pagi hadir menyapa dengan lebih indah.
Sebagian orang rela menjadi awan,
yang teduh melindungi dari panas matahari,
kemudian hilang saat semilir angin bertiup lebih menyejukkan menghempas terik.
Lalu aku?
Aku adalah hujan
yang menjelma menjadi tangis saat beban telah mencapai Titik jenuh.
yang teduh melindungi dari panas matahari,
kemudian hilang saat semilir angin bertiup lebih menyejukkan menghempas terik.
Lalu aku?
Aku adalah hujan
yang menjelma menjadi tangis saat beban telah mencapai Titik jenuh.
Jatuh—lalu terluka secara utuh.
-
-
Kali ini bukan episode tentang rasa
Akan tetapi episode tentang luka dan air mata.
-
-
Sebagian orang menutup luka dengan terlihat baik baik saja
Sebagian orang meluapkan dengan diam,
lalu menangis saat ia benar benar sudah sendirian
Menangis itu kebutuhan,
Sebab kitapun punya batas,
barangkali menangis adalah pilihan yang paling pantas.
barangkali hati sudah terlalu penat
memberontak untuk melepas segala hasrat.
“Hidup ini dipergilirkan satu sama lain.
Kadang kita di atas, kadang kita di bawah.
Kadang kita tertawa, lantas kemudian kita terdiam, bahkan menangis.
Itulah kehidupan.
Barangsiapa yang sabar, maka semua bisa dilewati dengan hati lapang.”
- Tere liye
Hati yang terluka- Isyana Sarasvati"Hidup itu sandiwara
Yang nyata ternyata delusi
Terlarut posesi berujung kau gila sendiriHari-harimu berarti
Jangan pikirkan yang kemarin
Biarlah dia hangus terbakar sirna ambisi"

Kece parah
ReplyDeleteTetap semangat buat penulis nya