agaknya roda miliku masih menetap dibawahgestina-
kupaksa berputar tapi masih saja enggan
hanya terhenti di tengah lalu kembali lagi
akhirnya kumenyerah
lalu ku berpikir
Apa ada yang salah?
.
.
Tiba tiba seperti ada yang berbisik
Oh rupanya sang waktu
Tunggu!
Dia mengatakan sesuatu
Kau hanya perlu menungguku
Aku akan mengatur semuanya
Kau hanya perlu percaya
Bahwa sebentar lagi rodamu akan berada di tempat yang semestinya
“Kemarilah, aku sedang berupaya belajar bagaimana cara menerima. Kau tahu? Menerima satu waktu memantik rasa bahagia. Namun, pernahkah kau belajar menerima sesuatu yang tak diperuntukkan kepadamu?”
Maukah kau ikut denganku? Sekali ini saja. Menyelami setiap konsekuensi; menemaniku untuk belajar menerima. Memastikan kita telah siap dengan kelebihan dan kekurangan tanpa menjadikannya alasan ketika roda waktu tak berputar seperti sediakala.
-Abthal Z
Menyelami setiap konsekuensi itu pasti
Seperti yang terjadi akhir akhir ini
Lagi lagi konsekuensi
Entah kenapa aku menjadi gila akhir akhir ini
Terlalu mengambil resiko akan segala hal yang memang beresiko
Memantik api yang seharusnya tak harus kunyalakan
Tapi aku menyukainya disisi lain
Belajar menjadi berani akan semua hal yang orang takuti
Ya, itu prinsip
Menyelemi kegagalan yang nyata akan lebih mudah daripada terlalu banyak menerka yang belum pasti juga
Ya intinya, berani memastikan sebelum semuanya menjadi mematikan
Menutup muka lebih baik daripada menyembunyikannya bukan?
Kataku
bukan Kata semua orang
0 comments: